PosKalbar.com – PT Cita Mineral Investindo (CMI) Tbk Site Air Upas bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang memberikan penyuluhan keamanan pangan. Khususnya bagi pelaku industri rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di aula pertemuan Hotel Aston Ketapang, kemaren.
Kegiatan ini diikuti dua kelompok UMKM binaan CMI yakni UMKM Kerupuk Tempe (Krumpe) dan UMKM Ramuan Jahe Herbal (Raja Herbal). Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya pendampingan CMI terhadap para pelaku industri rumah tangga yang ada dan tersebar di di wilayah sekitar operasional perusahaan.
Tujuannya agar pelaku usaha itu bisa lebih produktif, mandiri dan berkelanjutan. Tentunya hal ini sejalan dengan visi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) CMI.
“Kami sangat senang bisa mengikutsertakan kelompok UMKM binaan CMI ini. Sehingga bisa memperoleh SPP-IRT sebagai syarat izin edar produk,” ungkap Agustinus, Manager CSR CMI Site Air Upas melalui rilis Corporate Communication PT CMI kepada PosKalbar.com di Ketapang, Kamis (21/4).
Agus mengatakan CMI berharap ke depannya, bagaimana produk para pelaku UMKM binaan ini bisa menjadi produk lokal unggulan. Serta diminati dan dapat dipasarkan secara luas.
“Sehingga dapat mendukung peningkatan pendapatan anggota kelompok UMKM di Ketapang khususnya UMKM Krumpe dan Raja Herbal ini,” tutur Agus.
Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Ketapang, Lieka mengatakan kegiatan ini sejatinya adalah pendampingan terhadap para pelaku UMKM melalui pelatihan keamanan pangan. Terutama ditujukan untuk memberi dasar pemahaman keamanan pangan bagi para pelaku UMKM.
“Outputnya berupa Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) sebagai syarat izin edar produknya” ungkap Lieka.
Peserta penyuluhan, Dewi sangat berterima kasih kepada CMI yang telah memfasilitasi dirinya dan rekan-rekannya untuk ikut dalam kegiatan penyuluhan keamanan pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang ini.
“Kami sangat berharap pendampingan yang dilakukan oleh CMI kepada kami kelompok UMKM ini bisa terus berkelanjutan,” tutur Dewi. (DD/*)