PosKalbar.com – Pengusaha tenda CV Aktadiurna warga Kelurahan Sukarharja Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, Memed (36) identitasnya dicatut untuk penipuan oleh orang tak dikenal.
“Profil di WhatsApp penipu itu menggunakan foto saya. Tapi nomor hendponnya bukan nomor saya. Sepertinya dia mengincar teman-teman Facebook saya,” ungkap Memed kepada wartawan di kediamannya, belum lama ini.
Ia mengetahui kejadian ini setelah beberapa temannya menanyakan prihal bisnis permintaan isi pulsa yang disampaikan penipu itu. Pada hal dia tak pernah melakukannya.
“Beberapa teman menelpon bahkan ada yang datang ke rumah saya. Saya tegaskan tak pernah menyampaikan bisnis yang ditanyakan, apalagi minta isikan pulsa,” ujarnya.
Memed khawatir akan banyak lagi teman atau kerabat yang dihubungi oleh penipu itu. Terlebih yang jauh dari tempat tinggalnya, karena temannya juga banyak dari daerah lain.
“Kita imbau agar semua, termasuk mungkin orang yang mengalami hal serupa agar tidak mudah percaya jika dihubungi nomor baru. Sebelum melakukan transaksi apapun, harus benar-benar cek terlebih dahulu agar tidak menjadi korban penipuan,” imbau Memed.
Faturohman (41) warga Jalan Sungai Karya Kecamatan Delta Pawan mengaku telah dihubungi nomor WhatsApp baru menggunakan foto profil Memed. Serta mengaku sebagai Memed ketika berinteraksi melalui handpone itu seraya menawarkan bisnis.
“Katanya dapat proyek pengadaan barang elektronik dan ngajak kerja sama. Untungnya besar, saya tertarik dan sempat percaya,” ucapnya.
Menurutnya pembicaraan berlanjut hingga membahas jenis barang dan nilainya seperti camera, iPone dan laptop. Keuntungan satu item bisa Rp 1 juta dengan seolah-olah menaikkan harga kepada pembeli.
“Kemudian Memed KW itu mengaku mau masuk gudang barang jadi tak boleh bawa handpone canggih, hanya handpone biasa. Jadi dia minta isikan pulsa 100 ribu agar bisa tetap bisa berkomunikasi menggunakan handpone biasa,” jelas Fatur.
Ketika diminta isi pulsa itu lah dia mulai curiga karena selama ini Memed temannya tak pernah minta isikan pulsa. Ia pun menelpon nomor handpone asli Memed tapi tak dapat dihubungi.
Kemudian ia berinisiatif langsung ke rumah Memed asli dan setelah ketemu baru tahu bahwa yang menghubunginya modus penipuan. “Untung rumah saya dekat jadi bisa langsung tanya ke rumah bang Memed asli,” tuturnya.
Ferry (32) warga Jalan Muchrim Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan juga mengaku dihubungi orang yang mengaku sebagai Memed tersebut. Modusnya juga sama mengajak ngomong bisnis kerja sama pengadaan barang elektronik.
“Saya awalnya percaya karena foto profilnya gambar bang Memed. Saya juga langsung tertarik karena untung yang dijelaskannya lumayan besar,” ungkap Ferry.
Ia disuruh penipu itu mengaku sebagai pemilik barang kepada pembeli barang elektronik itu.
Setelah cukup panjang membahas bisnis itu Memed palsu meminta nomor rekeningnya.
Namun untuk pembayaran ditransfer ke rekening atas nama orang lain. “Di sini saya mulai sadar dan curiga, lalu terpikir untuk menghubungi nomor bang Memed yang biasanya,” tuturnya.
“Ketika saya telpon bang Memed asli ternyata mau pergi mancing. Pada hal tadi Memed palsu mengaku di gudang barang. Saya baru sadar yang ngajak kerja sama itu pasti modus penipuan,” ujar Ferry.