PosKalbar.com – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melaksanakan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Gedung Serbaguna Desa Pangkalan Buton Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara (KKU), Rabu (25/5).
Peserta kegiatan di antaranya para kader, bidan desa, tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (TP PKK) dan lainnya. Pendampingan peserta langsung oleh Ahmad Saufi Technical Assistant Satgas Stunting Wilayah Kerja Ketapang dan KKU BKKBN Kalbar.
“Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh wilayah KKU. Namun saat ini dilakukan bertahap per kecamatan dan saat ini di Sukadana,” ungkap Saufi.
Saufi menegaskan di KKU perlu penanganan Stunting secara maksimal. Tujuannya untuk menurunkan bahkan tidak ada lagi masyarakat yang terserang Stunting. Menurutnya satgas dalam mendampingi kegiatan orientasi tim keluarga berencana tentu memilik peran.
“Di antaranya memastikan setiap pelaksanaan kegiatan seperti ini. Satgas mendapatkan out put dari kader TPK dan berjalan secara kolaboratif. Sehingga dapat menjalankan tugas pendataan berbasis rumah tangga yang berisiko terkena stunting,” jelasnya.
Selanjutnya satgas memastikan sasaran keluarga terdata dan memperoleh pelayanan secara maksimal oleh kader TKP. Sasaran mendapatkan inventaris pendamping serta ruang konsultasi yang efektif dan koordinasi dengan baik.
Satgas juga memberi masukan atas program yang sedang dijalankan ditingkat Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPDKB),” ucap Saufi.
Selain itu, BKKBN bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan pemahaman. Serta pelatihan dalam penanganan stunting, keluarga berencana. Mengisi data-data masyarakat yang berisiko terkena stunting dan keluarga berencana.
“Kepada anggota dan kader di lapangan yang memberikan atau mensosialisasi kepada masyarakat pentingnya keluarga berencana dan stunting. Tujuan orientasi tim pendamping keluarga ini untuk meningkatkan pengetahuan tim pendamping kader beserta anggotanya yang akan turun ke lapangan berhadapan langsung kepada masyarakat,” tuturnya.
“Tim kader pendamping yang langsung turun kelapangan diharapkan mampu melakukan pencegahan dan penurunan stunting di KKU dengan target nasional sebesar 14 persen. Semoga kedepannya, penurunan stunting di KKU mampu mencapai target yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga KKU bisa bebas dari stunting,” lanjut Saufi.
Ia melanjutkan, demi mencapai tujuan dan target nasional tersebut, BKKBN sudah malaksanakan beberapa kegiatan. Misalnya tim pendamping mulai dari calon pengantin, ibu hamil dan ibu paska hamil.
“Pendampingan calon pengantin tiga bulan sebelum menikah. Ibu hamil delapan kali pendamping selama kehamilannya. Kemudian ibu paska melahirkan didampingi dua kali mulai umur 0 tahun sampai umur 59 bulan,” tutu Saufi. (Andi)