PosKalbar.com – Potensi ketersediaan akomodasi, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, misalnya pertumbuhan hotel berbintang maupun non bintang telah menunjukan pertumbuhan yang sangat positif dan pesat di Kabupaten Ketapang.
Berdasarkan analisa Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), ketersediaan kamar hotel berbintang tiga telah mencapai 300 kamar lebih dan ketersediaan hotel non bintang dan penginapan telah tersedia sekitar 600 kamar lebih.
Data di atas telah menempatkan Ketapang sebagai salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat dengan ketersedian kamar hotel yang cukup. Hal ini menjadi salah satu kekuatan dalam hal menarik kehadiran investor untuk melakukan investasi atau kegiatan bisnis di Kabupaten Ketapang. Selama ini sektor perkebunan sawit, karet dan sektor pertambangan telah menjadi penggerak utama sebagai pemanfaat akomodasi perhotelan diikuti oleh kegiatan pemerintah.
Sektor pariwisata potensi yang masih tertidur, Kabupaten Ketapang memiliki potensi alam dan budaya yang sangat kaya dan beragam. Hal ini menjadi potensi yang sangat besar bila dilirik dan dikelola secara berkelanjutan dimasa depan dan pariwisata dapat menjadi andalan ekonomi masyarakat Kabupaten Ketapang. Sinergi semua pihak sangat diperlukan untuk dapat melihat potensi alam dan budaya yang ada sebagai peluang untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Ketapang.
Potensi wisata pegunungan, keberadaan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) merupakan aset pariwisata yang sangat berharga bagi Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara karena berada dalam wilayah dua Kabupaten tersebut. Wisata pegunungan telah menjadi penggerak utama ekonomi di beberapa Negara di Dunia dan bahkan beberapa daerah di Indonesia. Wisata pegunungan telah menjadi penggerak utama ekonomi daerah di sektor pariwisata. Hal tersebut menggambarkan bahwa sesungguhnya wisata pegunungan telah memliki pasar tersendiri dalam industri pariwisata.
Tantangan besarnya bagaimana pengelolaan TNGP bisa berevolusi menjadi destinasi yang menarik. Sehingga menjadi lebih dekat dengan pasar pariwisata. TNGP hanyalah satu dari puluhan spot wisata pengunungan di Kabupaten Ketapang. Destinasi wisata pengunungan menyebar di berbagai kecamatan dengan berbagai keunggulannya seperti air terjun. Spot memancing dan menjadi sebaran satwa langka dengan berbagai keunikannya.
Potensi wisata sungai, pantai dan pulau, wilayah Kabupaten Ketapang khususnya Kota Ketapang adalah daerah delta yang dilingkari oleh aliran Sungai Pawan. Letak geografis ini sangat menarik karena penataan daerah aliran sungai dapat menjadi spot wisata sungai yang bernilai tinggi. Tentunya diperlukan grand design penataan daerah aliran sungai (DAS) untuk melindungi sungai dari eksploitasi yang berlebihan dan tidak sesuai peruntukan agat menyebabkan kerusakan ekosistim sungai.
Kabupaten Ketapang juga memiliki garis pantai yang panjang dan luas. Saat ini beberapa titik spot wisata pantai telah mulai dikelola dan masyarakat menjadi bagian dari kegiatan pengelolaan tersebut. Hanya saja pengelolaan tersebut masih memerlukan banyak pembenahan mendasar terutama terhadap kebutuhan dasar daerah destinasi wisata seperti kebersihan, air bersih, sanitasi yang memadai dan fasilitas pendukung lainya.
Potensi wisata pulau di kabupaten Ketapang juga sangat menarik terutama Pulau Sawi dan Pulau Cempedak. Selain keindahan pulau dengan pasir putih dan kejernihan airnya yang masih sangat alami, dua pulau ini dapat menjadi destinasi andalan wisata pulau Kabupaten Ketapang. Namun lagi-lagi bagaimana pengelolaan destinasi ini bisa menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas. Serta menjadi lebih menarik untuk dikunjungi tentu harus menjadi pemikiran bersama semua pihak yang terkait.
Potensi wisata budaya, peninggalan budaya bernilai sejarah tinggi salah satunya ada di Kabupaten Ketapang. Keberadaan Kerajaan Matan Tanjungpura dan sampai sekarang masih dengan istana dan struktur kerajaan yang lengkap menggambarkan kehadiran sebuah kebesaran Budaya Melayu Islam yang pernah berkembang pesat di Kabupaten Ketapang dan menjadi akar tersebar luasnya Budaya Melayu Islam di Kalimantan Barat. Istana Kerajaan Matan Tanjungpura dapat menjadi sentra kegiatan Budaya Melayu di Kabupaten Ketapang dengan mengembangkannya sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang menarik.
Kemudian untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keberadaan Budaya Melayu Islam yang terdapat di Istana Kerajaan Matan Tanjungpura. Tentunya diperlukan sinergi bersama semua pihak terkait dalam hal memandang persoalan ini sebagai sesuatu yang sangat penting dan strategis untuk dilestarikan dan dikembangkan secara berkelanjutan dan menjadi ikon Budaya Melayu Islam di Kabupaten Ketapang.
Pelestarian menyeluruh atas semua nilai-nilai budaya yang menjadi warisan leluhur di dalam lingkungan Istana Kerajaan Matan Tanjungpura harus menjadi prioritas yang sangat mendesak. Sehingga warisan-warisan budaya itu dapat menjadi perekat pemersatu dan memperkuat identitas daerah dan identitas Bangsa. Istana juga dapat menjadi pusat kegiatan budaya yang berorieantasi pada pelestarian, edukasi dan nilai tambah untuk pengembangan dan kemajuan usaha mikro kecil menegah (UMKM).
Potensi desa wisata dan wisata kuliner, Adat istiadat suku Dayak sebagai salah satu suku besar yang berada di Kabupaten Ketapang. Tentunya Merupakan salah satu potensi destinasi wisata yang unik dan berkarakter. Saat ini konsep desa wisata tengah giat dikembangkan diseluruh dunia dan tengah menggeliat Indonesia. Konsep dasar desa wisata adalah meningkatkan kegiatan ekonomi di desa dengan mengusung keindahan alam, keunikan budaya tetapi tetap menjaga keaslianya.
Desa wisata juga dapat mengimbangi kegiatan ekonomi yang terpusat di daerah perkotaan menjadi bergeser ke pedesaan dengan adanya kegiatan wisata. Kekayaan alam yang melimpah berupa hasil hutan, sungai dan laut menghasilkan keunikan kuliner yang turun temurun dalam kehidupan suka Dayak dan Melayu Ketapang. Beragam olahan makanan tradisional yang khas banyak ditemukan dan menjadi salah satu keunggulan dalam mengembangkan wisata kuliner di Kabupaten Ketapang.
Perlukah di bentuk “Badan Promosi Pariwisata Ketapang”, potensi besar pariwisata Kabupaten Ketapang tentu tidak akan berkembang menjadi bagian yang penting dalam kegiatan ekonomi Kabupaten Ketapang, bila tidak dilihat secara utuh bahwa potensi tersebut dapat menjadi sektor yang dapat membangkitkan ekonomi dimasa yang akan datang. Membangun industri pariwisata dibutuhkan sinergi yang kuat antara semua pemangku kepentingan baik itu Pemerintah Daerah, masyarakat dan pelaku bisnis.
Kompleksitas masalah industri pariwisata membutuhkan kerjasama yang berkelanjutan semua komponen terkait. Membangun industri pariwisata yang berkelanjutan, memoles destinasi menjadi menarik, mendekatkan destinasi dengan pasar wisata, mengukur dampak negatif dan positifnya dari kegiatan pariwisata tentu bukan hal yang sederhana. Saat ini bila kita serius ingin membangun industri pariwisata Ketapang tentu keberadaan “Badan Promosi Pariwisata Ketapang” adalah hal yang sangat penting dan diperlukan.
Penulis : Warga Kabupaten Ketapang, Sifradansyah, SE,CHA. Mahasiswa S2 STP Trisakti, Jakarta.