PosKalbar.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Kepulauan Karimata, Desa Pelapis Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat ditutup sementara oleh para orang tua siswa.
Penutupan SMP Negeri 03 tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Pelapis, Rosmi Harnadi saat dikonfirmasi awak media.
“Ya memang SMP Negeri 03 disegel atau ditutup sementara oleh orang tua siswa yang didampingi pula oleh Komite Sekolah,” ujar Harnadi.
Dijelaskannya lebih lanjut, penutupan ini dilakukan, setelah sebelumnya dilakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan komite sekolah.
“Penutupan yang dilakukan adalah bentuk kekecewaan para orang tua siswa terhadap para guru dan kondisi sarana prasarana sekolah yang sangat tidak layak untuk melakukan proses belajar mengajar,”sambung Kades Pelapis.
Ditambahkannya, telah bertahun-tahun disampaikan, baik kepada Bupati maupun kepada Dinas Pendidikan menyangkut sarana dan prasarana sekolah. Penyampaian itupun, katanya lagi disertai dengan dokumentasi kondisi sekolah yang rusak parah.
Kekecewaan warga tersebut diperparah dengan jarangnya para guru hadir di Sekolah. Ketidakhadiran para guru ini, menurutnya disebabkan selain transportasi, juga fasilitas yang tidak mumpuni di Sekolah, salah satunya Rumah Guru Sementara (RGS) yang dialihfungsikan menjadi ruang belajar, serta sedikitnya jumlah pengajar.
“Para orang tua siswa akhirnya bersepakat untuk menutup sementara SMP 03 Kepulauan Karimata, sampai ada titik jelas persoalannya,” kata Kades Pelapis Rosmi Harnadi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Alber Gardioza membenarkan penutupan sementara sekolah yang dibawahinya.
Alber menjelaskan ketidakhadiran para guru disebabkan jumlah guru yang dimiliki SMP 03 Kepulauan Karimata hanya berjumlah 6 orang, sementara SMP 03 berstatus Sekolah Penggerak yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud ristek.
“Jumlah Guru Kami hanya ada 6 orang, yang mana sebagai sekolah penggerak banyak persoalan yang perlu diselesaikan di Dinas dan juga mesti memerlukan jaringan internet,” katanya.
Selain itu, Alber juga menjelaskan kendala lainya, yakni persoalan alat transportasi untuk menuju ke Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata yang dari bulan Februari lalu tidak beroperasi.
“Dari tanggal 18 Februari hingga awal Maret 2023 tidak beroperasi, sehingga para guru yang mengurus keperluan sekolah di Sukadana, tidak bisa kembali,” imbuhnya.
Menurut Alber lagi, kekecewaan masyarakat juga disebabkan fasilitas dalam rangka proses belajar mengajar yang sejak 2020 rusak parah akibat bencana, hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan akan segera ditanggulangi.
Alber juga menjelaskan, ruang kelas dan ruangan lainnya di SMP Negeri 03 pasca bencana pada tahun 2020 dan telah dilaporkan, hingga saat ini semakin parah dan membahayakan para siswa.
“Hal inilah yang akhirnya membuat masyarakat khususnya orang tua siswa melakukan penutupan sementara SMP Negeri 03 Kepulauan Karimata,” terang Alber melalui sambungan selulernya.(Andi)