PosKalbar.com – Ketua Majlis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Ketapang, Susilo Aheng berharap adanya pemekaran Kabupaten Ketapang. Sehingga pembangunan di semua wilayah Ketapang bisa lebih cepat yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Saya secara pribadi sangat mengharapkan adanya pemekaran wilayah Kabupaten Ketapang karena terlalu luas. Sehingga untuk memonitoring dan urusan birokrasi juga sangat susah di jangkau,” ujar Susilo Aheng, Jumat (4/2).
Ia menjelaskan Kabupaten Ketapang memiliki luas 31.588 km2 yang mengandung banyak potensi di segala sumber daya alam dan mineral. Namun dalam pengelolaannya belum tepat karena masyarakat yang pada umumnya bermukim di sekitar pertambangan dan perkebunan hidup dalam garis kemiskinan.
Kemudian sebaliknya menjadi penanggung resiko saat terjadi kemarahan alam. Misalnya bencana banjir di kala musim hujan dan kebakaran yang mengakibatkan kabut asap. Maka semua masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah tersebut menanggung pahitnya.
“Sedangkan bos-bos besar enak-enak menikmati hasil alamnya yang pada umumnya dari luar Ketapang. Padahal Pemerintah Daerah juga sudah berupaya menata tetapi kebijakan itu ada di tangan Provinsi dan Pusat,” jelasnya.
Ia menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Ketapang bukan berarti tidak mampu membangun atau tidak adil. Tetapi karena luas rentang kendali wikayahnya sangat luas sehingga tidak memungkinkan untuk menjangkau pembangunan. Contohnya di pelosok-pelosok yang belum tersentuh pembangunan mohon di maklumi karena Ketapang ini sangat luas.
“Oleh karena itu mohon dukungan masyarakat Ketapang untuk mendukung Pemkab Ketapang. Khususnya dalam upaya memperjuangkan pemekaran beberapa wilayah kecamatan di Ketapang kedepannya agar sukses. Serta tanpa halangan dan yang paling utama adalah restu dari Pemerintah Pusat,” tutur Susilo Aheng.
