PosKalbar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyalurkan bantuan sembako tahap satu untuk umat Kristiani menjalang Perayaan Natal 2021. Penyaluran bantuan itu dilaksanakan saat melakukan Safari Natal ke beberapa gereja di Kecamatan Kendawangan dan Marau.
Penyerahan bantuan dilakukan Bupati Ketapang, Martin Rantan diwakili Asisten Sekda bidang Administrasi Umum, Heronimus Tanam. Di antara penerima bantuan yakni Gereja Santo Stefanus Sukaria dan Gereja Katolik Santo Yohanes. Serta Gereja Paroki Kanak-Kanak Yesus dan Gereja GPIB Bathesda Bajem Siloam Penyiuran.
Heronimus mengungkapkan Pemkab Ketapang rutin menyerahkan paket sembako tiap tahun
menjelang perayaan hari besar keagamaan. Di antaranya menjalang Hari Raya Idul Fitri dan menjalang perayaan Natal seperti saat ini. Tapi bantuan pada tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Lantaran sebelumnya paket sembako biasanya berupa minyak makan, gula, telur dan lainnya. Namun tahun ini berupa beras sama seperti bantuan paket sembako saat Safari Ramadan lalu. Heronimus berharap penerima bantuan tidak melihat jumlah yang diberikan Pemkab Ketapang.
“Tapi lihat bagaimana Pemkab Ketapang hadir untuk menyapa masyarakat. Tentu ini sebagai bukti bahwa persaudaraan antara Pemkab Ketapang dengan masyarakatnya tidak terputus,” kata Heronimus.
Ia menjelaskan bantuan beras ini dierahkan kepada pengurus lembaga keagamaan. Kemudian untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya. “Natal merupakan hari raya umat Kristiani setiap tahun untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Momen ini kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang,” ucapnya.
“Jadi kami mengingatkan bahwa saat ini Ketapang masih dalam suasana pandemi covid-19. Walaupun sekarang tidak terdengar lagi orang meninggal dan sebagainya karena covid. Tapi kita tetap harus waspada karena ada isu akan ada lagi penyebarannya (covid-red) pada Desember mendatang,” lanjut Tanam.
Sebab itu ia berharap saat merayakan Natal semua tetap harus mematuhi protokol kesehatan. “Semua harus tetap melakukan 5 M yaitu mencuci tangan, memakai masker. Menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” tuturnya.