Poskalbar.com – Jembatan Gantung di Desa Durian Sebatang Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara (KKU) dikhawatirkan bisa sebabkan musibah. Lantaran jembatan yang baru dibangun pada 2021 ini dan baru beberapa bulan digunakan warga, pondasinya sudah retak.
“Jembatan gantung tersebut baru tiga bulan di gunakan masyarakat tapi pondasinya sudah retak,” ungkap Edo warga Desa Durian Sebarang, kemaren.
“Melihat kondisi jembatan seperti ini, ada keraguan untuk melewatinya. Sebab kita khawatir bisa menjadi korban dari jembatan jika terjadi hal tak diinginkan,” lanjutnya.
Ia mengaku sangat kecewa terhadap kondisi pembangunan jembatan tersebut. Menurutnya, masyarakat berharap jembatan ini segera direnovasi supaya normal kembali.
“Kita berharap perbaikannya secepat mungkin agar bisa selalu digunakan masyarakat. Apalagi ini satu-satunya jembatan gantung di KKU sehingga menjadi kebanggaan masyarakat Durian Sebatang,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan gantung ini merupakan aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, H Boyman Harun SH. Pembangunannya menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021.
Proyek itu berada di Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai General kontractor, PT Ananda Anabanua dengan nomor kontrak 14/PKS/Bb20.5.5/2021, SPK, 05 Juli 2021 dan pagu dananya Rp 5.538.065.000.
Pada proses pembangunannya, peletakan batu pertama dilakukan H. Boyman Harun SH. Kegiatan tersebut berlangsung pada 11 Oktober 2021 yang dihadiri berbagai kalangan. (Andi)