Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250

Example 728x250

Ketapang

Sekda Sampaikan Pesan Saat Acara Adat Dayak di Batu Tajam

546
×

Sekda Sampaikan Pesan Saat Acara Adat Dayak di Batu Tajam

Share this article
Example 728x250

Example 728x250

PosKalbar.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Alexander Wilyo S STP MSi menutup acara Adat Tentobos Nyapat Tohon di Desa Batu Tajam Kecamatan Tumbang Titi, kemaren. Ia pun menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat saat memberikan kata sambutan.

Pesan pertamanya terkait pentingnya masyarakat adat menjaga adat tradisi. Serta budaya secara menyeluruh dan konsisten hingga kapan pun. Menurutnya tentu menjadi kebanggaan sebagai masyarakat adat Dayak ketika tradisi dan budayanya tetap lestari.

“Termasuk suku apapun ketika tradisi dan budayanya terus lestari sampai kapan pun. Jadi tradisi dan budaya harus terus ditumbuh kembangkan sebagai modal dasar membangun masyarakat, daerah, bangsa dan negara,” ucap Sekda.

Kedua, Sekda berpesan bahwa sektor pendidikan wajib dikedepankan oleh masyarakat adat. Tujuanya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara gradual.

Selanjutnya, Patih Jaga Pati Raden Cendaga Mangku Bumi Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik ini berpesan agar generasi muda untuk hidup sehat. Misalnya menjauhi Narkoba sehingga dapat meraih cita-cita disemua bidang pengabdian.

Ia menambahkan, terhadap acara Adat Tentobos Nyapat Tohon tahun depan akan dibantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang. Khususnya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ketapang.

“Pada anggaran 2023 Pemkab Ketapang akan mendorong dan memfasilitasi Acara Tentobos Nyapat Tohon Tingkat Kecamatan Tumbang Titi. Nanti tempat penyelenggaraannya digilir setiap tahunnya,” tutur Sekda.

Sementraa itu, pada penutupan acara adat ini diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya tarian adat yang sangat sarat makna dan kiasan sebagai ungkapan rasa syukur. Serta terima kasih  kepada Tuhan Yang Maha Esa Duata perimbang tanah dan arai atas berkah panen di tahun sebelumnya.

Kemudian mohon perlindungan dan berkat untuk memulai berladang hingga menggetam pada tahun berikutnya. Pada acara ini dihadiri perwakilan etnis Melayu dan Bugis sebagai wujud toleransi dan keanekaragaman adat dan budaya Bangsa Indonesia.

“Adat budaya yang luhur ini akan semakin merekatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme anak bangsa. Kita bangga sebagai masyarakat Adat Dayak, sebagai bagian NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan sebagai Bangsa Indonesia,” ujar Sekda.

Camat Tumbang Titi, Pitriyadi S Hut MSi menambahkan bahwa Tentobos Nyapat Tohon merupakan acara adat masyarakat Dayak Pesaguan Hilir, Pesaguan Tengah dan Pesaguan Hulu. Acara ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat adat Dayak kepada Duata Perimbang Alam Tanah dan Arai. Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen sawah atau ladang yang diperoleh tahun sebelumnya.

Menurut Pitriyadi, acara adat ini juga menandai dimulainya masa menebang, menebas, membakar, menugal dan menanam padi untuk tahun ini. “Dalam ritual Tentobos, Domung Adat memimpin doa untuk keselamatan, keberhasilan, kesuksesan dan kelancaran seluruh masyarakat adat Dayak di desa masing-masing,” jelas Pitriyadi. (Dede)

Example 728x250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *