Poskalbar.com – Banyak warga Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara (KKU) mengeluh sulit mendapatkan air bersih saat ini. Pada hal Sukadana dikelilingi bukit-bukit, bahkan Gunung Palung memiliki sumber air yang melimpah. Namun kekayaan alam itu tidak mampu dikelola secara baik dan maksimal.
Sehingga hingga saat ini, sumber air yang melimpah itu tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan warga Sukadana. “Sudah seminggu lebih air besih di rumah saya tak mengalir,” ungkap Yusup warga Desa Sutera, Sukadana, Kamis (2/6).
Ia pun terpaksa harus membeli air besih untuk memenuhi kebutuhan di rumahnya. “Kita terpaksa beli air besih yang dijual orang menggunakan pikap. Kita harap persoalan air besih ini segera diatasi Pemerintah KKU,” harapnya.
Udin, warga Desa Sutera menambahkan, sudah beberapa pekan terakhir warga di tempatnya kesulitan mendapatkan air bersih. Sehingga harus membeli air dari luar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Paling sedikit seminggu sekali beli air, itu kita hemat-hemat. Sekali beli satu pikap harganya Rp 120 ribu. Kalau sebulan, dua bulan leding tak mengalir akan sangat besar biaya hanya untuk beli air besih ini,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pengawal Pelaksana Pembangunan (LP3) KKU, Abdul Rani meminta Pemerintah KKU mengkaji secara baik kegiatan proyek yang berkaitan air bersih. Lantaran hampir setiap tahun anggaran miliaran rupiah dikucurkan untuk air bersih seperti pemasangan pipa dan lainnya.
“Tapi persoalan air bersih masih terjadi setiap tahun. Pada dasarnya keinginan masyarakat agar pihak UPT air bersih bisa mensuplay air ke rumah-rumah warga. Terlebih khusus warga yang berdomisili di Sukadana,” ungkap salah satu Tokoh Pemekaran KKU ini.
“Kemudian pipa-pipa yang sudah terpasang di Sukadana maupun di Simpang segera dicek dan diperbaiki. Air yang tertahan, sumbat pipanya di mana, perlu kerja ekstra petugas,” lanjutnya.
Tidak kalah untuk mengatasi kesulitan air saat ini. Kita minta UPT Air Bersih agar secepatnya mensuplay air bersih menggunakan tangki tangki yang dimiliki Pemerintah KKU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah KKU melalui UPT Air Bersih PUPR Kayong Utara memberlakukan buka tutup jaringan air tapi tetap tak berjalan maksimal. Kemudian air bersih merupakan satu di antara janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati KKU saat ini.
Belum lama ini, terkait persoalan air bersih, masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Peduli Air Bersih audensi ke Kantor DPRD KKU. Gerakan ini meminta Pemerintah dan DPRD KKU tak lagi menganggarkan uang negara untuk proyek air bersih.
Namun meminta agar fokus menghadirkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di KKU. Lantaran keberadaan PDAM dinilai peserta audensi ini sebagai solusi kebutuhan air bersih masyarakat. (Andi)