PosKalbar.com – Siswa siswi perwakilan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kabupaten Kayong Utara (KKU) sedang mempersiapkan diri untuk memasuki Sekolah Ikatan Dinas yang sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) KKU.
Siswa siswi yang terpilih mewakili SMA masing-masing akan bergabung dengan perwakilan dari SMA lainnya untuk mengikuti Student Training Camp (STC).
STC merupakan salah satu kelas khusus untuk calon taruna taruni perwakilan KKU untuk memasuki Sekolah Ikatan Dinas, dimana proses pendidikan ini masih menyatu dengan SMA Negeri 1 Sukadana.
Analis Ahli Muda Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah KKU, Ade Iskandar mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengembangkan STC yang berlokasi di SMA Negeri 1 Sukadana sebagai pusat pembelajaran dan pelatihan bagi siswa sekolah yang dipersiapkan untuk meningkatkan kemampuan akademik dan membentuk karakter, attitude hingga pembinaan fisik serta rohani siswa.
Pengembangan STC ini sebagai tindak lanjut dari adanya kelas model di sekolah itu yang telah ada pada 2014 lalu.
“Kita menggunakan fasilitas yang ada dulu, cuman kita usaha kan di STC, Berlahan akan kita lengkapi Fasilitas baru seperti tempat belajar, olahraga dan fasilitas lainnya, untuk mempersiapkan calon taruna taruni yang akan menjadi cikal bakal membentuk karakter, attitude, pembinaan fisik, rohani, disinilah tempatnya,” kata Ade saat ditemui awak media di Sukadana, Minggu (30/10/2022).
Diakuinya, meski saat ini baru berjalan namun kedepannya akan menerapkan pola berbeda karena masih tahap pembelajaran yang pelimpahannya dari Dinas Pendidikan ke bagian Kesra yang akan dilanjutkan ke bagian linier seperti perguruan tinggi.
Meski tahun ini hanya 18 orang yang terjaring di STC, dirinya berharap tahun depan dapat menargetkan 20 orang.
“Nanti kita akan ada pengumuman melalui surat, kemudian disampaikan ke pihak sekolah dan pihak sekolah nanti menyampaikan ke anak-anak kelas 3 SMA. Itu untuk seleksi kompetisi dasar yang mau masuk ke Student Training Camp,” jelasnya.
Selanjutnya, Ade berharap adanya dukungan dari berbagai pihak guna menunjang aktivitas siswa dari program yang telah disiapkan tersebut.
“Fasilitas masih banyak yang kurang terutama untuk tempat olahraga belum ada, wifi untuk pembelajaran. Kemudian, di aula perlu speaker aktif untuk belajar komunikasi biar siswa tidak canggung nantinya, dan dapur umum yang sangat penting karena untuk memperhatikan gizi mereka,” harapan Ade. (Andi)
